Ditulis Oleh: Sri Rahayu Setyaningsih, S.Pd.Bio.
Alaric semangat bangun pagi. Semalam ia sudah sibuk menyiapkan perlengkapan sekolah dan sisa sampah buah dan sayuran yang dikumpulkan bersama Bunda beberapa hari ini. Ternyata ada pelatihan membuat kompos untuk Kader Adiwiyata hari ini.
Sampai di sekolah Alaric mengecek perlengkapan membuat kompos yang sudah ditugaskan bersama teman yang lain. Ada yang membawa tanah kompos, larutan EM4, sarung tangan, talenan, pisau, sekop kecil, dan wadah komposter yang bentuknya seperti drum.
Alaric dan teman-teman sangat semangat mengikuti pelatihan. Mereka bekerja sama dan mendapat pengalaman baru. Mulai dari mencacah sampah organik dari sisa kulit buah dan sayuran, memasukkan tanah kompos yang sudah jadi ke dalam komposter, memasukkan cacahan sampah organik, memberi larutan EM4, dan mengaduknya hingga merata. Proses ini memerlukan waktu. Di hari-hari selanjutnya, wadah komposter bisa ditambahkan sampah organik lainnya seperti daun-daun yang sudah kering serta ditambahkan larutan EM4 ke wadah kompoter. Kompos akan jadi setelah beberapa minggu sampai cacahan sampah organik menyatu.
“Membuat kompos asyik bukan?” Kompos ternyata bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menyediakan nutrisi bagi tanaman. Selain itu, membuat kompos dapat memanfaatkan sisa sampah organik sehingga tidak terbuang percuma. Dengan demikian, kita sudah ikut andil dalam menyelamatkan bumi. ***